Selasa, 28 April 2015

HCS Lamongan : PADI ORGANIK Pola HCS




Langkah langkah aplikasi budidaya padi organik dengan pola HCS. Tanpa PUPUK KIMIA, 
PESTISIDA KIMIA DAN TANPA MATON

A. SELEKSI ATAU PEMILIHAN BENIH


Bukan hanya dalam urusan perjodohan saja perlu memperhitungkan benih atau bibit, seleksi atau pemilihan bibit untuk budidaya padi organik pun sangat penting kita lakukan. Bisa dikatakan bahwa keberhasilan budidaya padi (cara organik maupun biasa) sangat-sangat ditentukan awalnya oleh seleksi bibit unggul.

Berikut adalah salah satu cara seleksi bibit padi yang diperkenalkan oleh team HCS. Secara prinsip, pemilihan bibit dimulai dengan pemilihan benih secara cermat dan tepat, namun mudah. Apa saja dan bagaimana caranya ?

1). Benih padi sebaiknya dari benih padi varietas F1.

Harap anda jangan salah paham, ini bukan balap mobil Formula-1. Varietas F1 disini artinya kelompok tanaman padi yang terbentuk dari individu-individu generasi pertama, ada juga yang menyebut sebagai VUH atau Varietas Unggul Hibrida.

2). Memilih benih padi yang memiliki berat jenis tinggi.

Cara ini sudah sejak dulu dipakai oleh orang tua kita. Biasanya secara sederhana mereka memasukkan benih ke dalam air. Benih yang terapung adalah benih yang jelek, sedangkan yang tenggelam adalah beni yang terpilih.
Ada cara yang lebih baik lagi yaitu dengan menaikkan berat jenis air sehingga pemilihan benih dapat lebih selektif. Benih yang terpilih nantinya akan  memiliki berat jenis yang benar-benar tinggi dan bernas. Untuk menaikkan berat jenis air bisa dipakai garam Ammonium sulfat (ZA) atau yang lebih praktis memakai garam dapur saja yang gampang diperoleh dan murah. Berikut adalah urutan proses pemisahan benih memakai larutan garam :

  • Masukkan  air ke dalam ember sejumlah kurang lebih 8 liter
  • Masukkan satu butir telur ayam (mentah). Ini nantinya untuk mengukur jumlah garam yang harus dimasukkan
  • Masukkan garam dapur sedikit demi sedikit sambil diaduk agar larut. Hati-hati, telurnya jangan sampai pecah
  • Hentikan penambahan garam apabila telur sudah terapung.
  • Ambil telurnya dan kemudian masukkan benih padi yang akan diseleksi ke dalam larutan garam tadi
  • Aduk-aduk sebentar, kemudian diamkan
  • Setelah stabil dan tidak ada lagi kemungkinan benih yang terapung, baru lakukan pemisahan. Buang semua benih yang terapung
  • Benih yang tenggelam kemudian diambil dan dibersihkan dengan air biasa agar tidak mengandung garam lagi (cobain apakah masih asin atau tidak…hehe). Setelah bersih kemudian ditiriskan

3) Perendaman dengn PHEFOC dan SOT HCS

Bertujuan agar nantinya benih lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta dapat tumbuh dengan baik.
  • Buatlah larutan yang mengandung PHEFOC dengan dosis : 1 tutup botol PHEFOC dilarutkan ke dalam 5 liter air (1 : 5).  Jumlah larutan yang disiapkan sesuaikan saja dengan kebutuhan
  • Masukkan benih yang sudah ditiriskan tadi ke dalam larutan, dan biarkan selama 15 menit
  • Angkat benih dan tiriskan
  • Kemudian masukkan benih tersebut ke dalam air yang mengandung SOT. Dosis SOT adalah 1 : 1, artinya 1 tutup botol SOT dilarutkan dalam 1 liter air. Biarkan benih terendam selama 24 jam
  • Benih kemudian ditiriskan kembali. Setelah ditiriskan, peram benih (dihamparkan) di atas daun atau koran selama 24 jam. Hal ini bertujuan agar benih dapat tumbuh dengan sempurna dan seragam. Benih yang baik untuk disemai adalah ketika pada benih sudah terdapat bintik pada embrio namun belum tumbuh akar.  
  • Berdasarkan beberapa aplikasi lapangan, kebutuhan benih dengan pola organik HCS ini adalah 7-10 kg/Ha, bandingkan dengan cara konvensional yang biasanya butuh 15-20 kg/Ha

B. CARA PERSEMAIAN BENIH PADI ORGANIK POLA HCS

Berikut adalah prosedur persiapan dan pengolahan media untuk menyemaikan benih padi organik dengan pola HCS :

1) Mempersiapkan bedengan

Mulai mengolah lahan untuk persemaian dengan membuat bedengan. Bedengan tersebut kemudian disemprot larutan SOT memakai dosis : 4 – 8 tutup botol SOT dilarutkan dalam 15 liter air. Pastikan bahwa bedengan pada kondisi kering dan tidak tergenang air
2) Memagari atau menutup sekeliling bedengan dengan plastik atau anyaman bambu
3) Tebarkan benih secara merata dan biarkan selama 14 hari
4) Cabut benih dan ikat, kemudian masukkan ke dalam larutan SOT dalam bak atau genangan air yang sudah mengandung SOT, dan biarkan akarnya menyerap larutan SOT. Tujuannya adalah agar benih padi tidak mengalami stress dan pada saat mulai ditanam dapat langsung tumbuh hidup

C. PENGOLAHAN LAHAN UNTUK MENANAM PADI ORGANIK

  • Bila sawah bekas panen banyak terdapat jerami, jangan dibuang atau dibakar. Ratakan jerami tersebut dan bila perlu semprot dengan probiotik agar cepat hancur. Baru kemudian sawah kita olah.
  • Bajak/sambut sawah seperti yang biasa dilakukan, kemudian semprot dengan menggunakan PHEFOC dengan dosis : 8 tutup botol PHEFOC dilarutkan dalam 14 liter air. Kemudian genangi sawah dengan air selama 14 hari
  • Sebelum dibajak/digaru (untuk pengolahan tanah step terakhir) taburkan BOKASHI HCS secara merata ke seluruh permukaan sawah dengan aturan : 8 kwintal Bokashi HCS/Ha. Namun dosis sebaiknya menjadi 2 ton/Ha bila menggunakan Bokashi non-HCS

    Sehari sebelum penanaman benih, lahan sawah disiram dengan SOT (dosis 8 tutup SOT dalam 15 liter air).  Untuk memperlancar sirkulasi air, buatlah saluran air dengan jarak 3 meter di tepi kanan dan kiri dengan kedalaman 20-30 cm

D. PROSES PENANAMAN PADI ORGANIK POLA HCS

    Padi ditanam dengan cara akar semai dibenamkan ke dalam tanah sampai kedalaman 2-3 cm dengan posisi akar horizontal seperti huruf  ‘L’, hal ini bertujuan untuk memperbanyak peranakan, mempercepat pertumbuhan dan perkembangan akar.
    Sistem penanaman yang disarankan adalah dengan sistem Jajar Legowo dengan rumus :3 : 1 (25_25_25_40)cm ; 4 : 1 (25_25_25_25_40)cm ; 5 : 1 (25_25_25_25_25_40)cm. Sistem tanam seperti menjaga persaingan mendapatkan energi dari sinar matahari, oksigen dan nutrisi dari tanah.  


E. CARA PEMUPUKAN

    Pupuk utama yang digunakan adalah pupuk yang tersedia secara lokal, seperti kompos jerami, pupuk kandang, atau pupuk organik bokashi.
  • Untuk aplikasi 100% organikMenggunakan dosis 8 tutup botol SOT yang dilarutkan dalam 14 liter air. Penyemprotan pertama dilakukan ketika tanaman sudah berumur 5 hari sejak ditanam dan dilakukan setiap minggu sekali dengan kombinasi SOT + Microba Culture dan Phefoc + Pestidida culture.

  • Bagi petani yang belum berani meninggalkan pupuk kimia/anorganik.
    Penggunaan pupuk anorganik seperti Urea dan NPK dilakukan seperti biasa, namun untuk masa tanam pertama dikurangi 70 % (yang dipakai hanya 30 %) dari dosis standar pemakaian biasa.  Pada masa tanam ke-dua dikurangi 80 %. Masa tanam ke-tiga sampai masa tanam ke-enam dikurangi hingga 90 %. Biasanya pada masa tanam ke-tujuh jika kondisi tanah sudah normal, pemakaian pupuk anorganik sudah bisa ditinggalkan atau tidak dipakai lagi.

  Ket :
  • Waktu untuk penyemprotan dilakukan pada sore hari setelah pukul 16.00 WIB atau pagi hari sebelum pukul 08.00 WIB
  • Agar effektif, arahkan semprotan pada sisi bawah daun karena posisi stomata (mulut daun) berada pada sisi bawah daun
  • Microba Culture dan Pestusida Cultur (di ajari cara membuatnya waktu pelatihan di HCS)


F. SISTEM PENGATURAN AIR TANAMAN PADI ORGANIK

Menurut para ahli, padi bukanlah termasuk tanaman air, tetapi tanaman yang dapat bertahan hidup dalam kondisi tergenang air.  Agar padi dapat hidup dalam ekosistem basah, padi memerlukan energi yang cukup besar untuk membentuk kantung udara (namanya : jaringan aerenchym)

Berdasarkan hasil penelitian, perkembangan dan pertumbuhan akar padi akan terhambat dengan kondisi air tergenang.  Selama periode tersebut, sekitar 70 % akar tanaman mengalami degradasi dan kematian.  Perkembangan dan pertumbuhan padi paling baik adalah dalam kondisi tanah lembab selama fase vegetatif.

Pengaturan komposisi udara dalam tanah melalui pemberian air, lembab dan basah secara bergantian, akan meningkatkan keaneka-ragaman biota tanah yang berperan mendukung pertumbuhan dan perkembangan padi.  Kandungan air dalam tanah sebesar 30 % sudah cukup ideal untuk maksud tersebut, dan untuk mencapainya perlu pengaturan sebagai berikut :

  • Pada fase vegetatif, kondisi tanah sawah dipertahankan pada kondisi lembab
  • Menginjak umur 1-8 hari setelah tanam (hst), keadaan tanah sebaiknya lembab agar kandungan udara dalam tanah tetap baik.
  • Menjelang hari ke 9-10 setelah tanam, sawah digenangi air dengan ketinggian 2-3 cm
  • Umur 19-20 hst, pemberian air dilakukan untuk tetap mempertahankan kelembaban. Kemudian biarkan tanah sampai retak-retak (bukan retak karena terlalu kering-tanaman tetap segar) untuk merangsang pertumbuhan akar
  • Pada awal fase Pembungaan (Generatif), lakukan penggenangan air sekitar 1-2 cm hingga padi memasuki masa susu (sekitar 25 hari sebelum panen)
  • Lakukan pengeringan lahan hingga masa panen

G. PENGENDALIAN HAMA TANAMAN PADI ORGANIK POLA HCS

Untuk mengatasi kemungkinan terjadinya serangan hama padi, dapat digunakan  PHEFOC HCS sebagai Pengendali Hama Organik yang berfungsi sebagai Pestisida, Herbisida dan Fungisida. Aplikasi memakai PHEFOC sebaiknya dilakukan seminggu setelah penyemprotan SOT (Suplemen Organik Tanaman)

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan, produksi padi organik pada tahun pertama aplikasi, hasilnya sudah lebih besar dari biasa namun belum begitu besar. Namun seiring makin membaiknya kondisi dan struktur tanah dengan pengolahan pola organik ini, pada tahun-tahun berikutnya produksi bisa meningkat 40 – 100 %.  Salah satu faktor kenaikan tersebut karena adanya peningkatan pertumbuhan jumlah anakan bibit padi sekitar 30-90 anakan per rumpun dengan jumlah malai mencapai 40-60/rumpun.

Kamis, 09 April 2015

JUAL SOC HCS : SUKSES BETERNAK DENGAN SOC



Suplemen Organik Cair atau SOC HCS produk dari PT HCS, merupakan suplemen organik terbaik khusus untuk binatang ternak Anda. Dengan SOC, Anda dapat menekan pengeluaran selama produksi dan perawatan karena mampu mempercepat pertumbuhan ternak pedaging dan meningkatkan kesuburan ternak petelur.

Manfaat Penggunaan SOC HCS


  • Membantu mengurangi tingkat stres pada hewan dan menekan timbulnya penyakit pada ternak Anda.
  • Meningkatkan antibodi, sehingga hewan ternak tidak mudah sakit.
  • Mengurangi angka kematian hewan ternak
  • Memberikan efek merangsang nafsu makan pada hewan ternak.
  • Mempercepat pertumbuhan hewan ternak dan meningkatkan produksi daging,
  • Selain produksi daging, SOC juga baik untuk perkembangbiakan hewan ternak.
  • SOC membantu meningkatkan kesuburan pada hewan
  • Mempertinggi kualitas telur pada hewan unggas, maupun perkembangbiakan hewan ternak lain seperti kambing dan sapi.
  • Menghemat pakan segala jenis ternak
Cara Penggunaan SOC HCS
fermentasi basah


JENIS TERNAK
TAKARAN
TEKNIK APLIKASI
Unggas (ayam, itik)2,5 cc atau 1/4 tutup botol SOC + 15 liter air2 x sehari
Kambing5 cc atau 1/2 tutup botol SOC + 15 liter air2 x sehari
Sapi10 cc atau 1 tutup botol SOC + 16 liter air2 x sehari
Cara Fermentasi Jerami menggunakan SOC HCS


Bahan jerami sebagai media, terlebih dulu difermentasikan dengan 30 cc atau 5 tutup botol SOC yang sudah dilarutkan dengan 45 liter air (boleh ditambah 1 tutup botol agar hasil maksimal). Ditambah dengan bekatul untuk merapatkan jerami agar hasil fermentasi sempurna. Jerami sebanyak 150 kg yang sudah diperlakukan (disemprotkan) dengan larutan di atas, lalu ditutup rapat selama 24 jam.
fermentasi jerami

Dapatkan segera Suplemen Organik Cair (SOC) HCS untuk hewan ternak Anda hanya di Stockist HCS!! Dan dapatkan juga pelatihan gratisss! Berternak Tanpa ngarit, Angon dan bebas bau kotoran hanya dengan pola HCS.

Butuh SOC Hubungi :
082143065992/085646220040
siap kirim ke seluruh penjuru negeri


SOC untuk Ayam Petelur
SOC Untuk Kambing


SOC Untuk Bebek
SOC Untuk Sapi


SOC Untuk Ayam Jawa,Ikan dll




SOC Untuk Ikan Gabus





Pengiriman Jawa Timur  :
Kabupaten Bangkalan BangkalanKabupaten Banyuwangi BanyuwangiKabupaten Blitar KanigoroKabupaten Bojonegoro Bojonegoro Kabupaten Bondowoso BondowosoKabupaten Gresik GresikKabupaten Jember  JemberKabupaten Jombang JombangKabupaten Kediri KediriKabupaten Lamongan  LamonganKabupaten Lumajang LumajangKabupaten Madiun CarubanKabupaten Magetan MagetanKabupaten Malang KepanjenKabupaten Mojokerto MojokertoKabupaten Nganjuk NganjukKabupaten Ngawi   NgawiKabupaten Pacitan PacitanKabupaten PamekasanKabupaten pasuruanKabupaten Ponorogo Kabupaten Probolinggo Kabupaten Sampang Kabupaten Sidoarjo Kabupaten Situbondo Kabupaten Sumenep Kabupaten Trenggalek Kabupaten Tuban Kabupaten Tulungagung Kota BatuKota BlitarKota KediriKota MadiunKota MalangKota Mojokerto Kota Pasuruan Kota Probolinggo Kota Surabaya

Pengiriman JAWA BARAT :
Kabupaten Bandung Soreang, Kabupaten Bandung  Barat NgamprahKabupaten Bekasi CikarangKabupaten Bogor   CibinongKabupaten Ciamis CiamisKabupaten Cianjur CianjurKabupaten Cirebon SumberKabupaten Garut Tarogong KidulKabupaten Indramayu IndramayuKabupaten Karawang KarawangKabupaten Kuningan KuninganKabupaten Majalengka MajalengkaKabupaten Pangandaran ParigiKabupaten Purwakarta PurwakartaKabupaten Subang SubangKabupaten Sukabumi PelabuhanratuKabupaten Sumedang SumedangKabupaten Tasikmalaya SingaparnaKota BandungKota Banjar Kota BekasiKota BogorKota CimahiKota CirebonKota DepokKota SukabumiKota Tasikmalaya


Pengiriman JAWA TENGAH :

Kabupaten Banyumas, Kabupaten Batang Kabupaten Blora, Kabupaten Boyolali Kabupaten Brebes, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Demak, Kabupaten GroboganKabupaten JeparaKabupaten KaranganyarKabupaten KebumenKabupaten KendalKabupaten KlatenKabupaten KudusKabupaten MagelangKabupaten PatiKabupaten Pekalongan Kabupaten PemalangKabupaten PurbalinggaKabupaten PurworejoKabupaten RembangKabupaten SemarangKabupaten SragenKabupaten SukoharjoKabupaten TegalKabupaten Temanggung Kabupaten WonogiriKabupaten WonosoboKota MagelangKota Pekalongan Kota Salatiga Kota Semarang Kota SurakartaKota TegalKabupaten Banjarnegara kota purwokerto kota solo