Jumat, 19 Februari 2016

AZOLLA LAMONGAN : Pakan Ikan dan Ternak Murah dan Tinggi Nutrisi




AZOLLA “ GULMA BERPROTEIN TINGGI "
Azolla bahasa lokamoto lele sangat kaya akan protein, asam amino esensial, vitamin , mineral seperti kalsium, fosfor, kalium, zat besi, dan magnesium. Berdasarkan berat keringnya, mengandung 24 – 30% protein, 10 – 15% mineral dan 7 – 10% asam amino, senyawa bioaktif dan biopolymer. Komposisi nutrisinya membuat Azolla sangat efisien dan efektif sebagai pakan ikan, ternak, dan unggas.
Kami menyediakan BIBIT AZOLLA
WA : 082143065992 

FERMENTASI AZOLLA DENGAN DEDAK UNTUK PAKAN IKAN
Azolla dengan kadar protein yang cukup tinggi 24-30% layak sebagai sumber protein untuk digunakan sebagai sumber pakan alternatif untuk ikan. Sebelum azolla digunakan sebagai sumber pakan, sebaiknya terlebih dahulu dilakukan fermentasi dengan campuran bahan pakan yang lain misalnya dedak. Fermentasi dilakukan untuk mempermudah ikan dalam mencerna protein yang terdapat dalam azolla dan dedak karena ikan tergolong ke dalam hewan usus pendekCARA FERMENTASI AZOLLA UNTUK PAKAN IKAN dan TERNAK
  • Timbanglah azolla segar dan dedak dengan perbandingan 70%:30%.
  • Campur dan aduk kedua bahan hingga homogen.
  • Masukan campuran ke dalam plastik atau karung yang kedap air, kemudian diikat rapat.
  • Kantong selanjutnya dipendam dalam tanah dan ditutup rapat (anaerob). Biarkan masa fermentasi selama 3 – 4 hari.
  • Bongkar pendaman campuran azolla dan dedak hasil fermentasi. Hasil fermentasi dapat langsung diberikan pada ikan sebagai sumber pakan.      
  • CAT : Untuk hasil lebih maksimal  bisa ditambahkan tepung ikan sebagai sumber protein hewani
MANFAAT TANAMAN AZOLLA
  • penghijau dan pendingin kolam ikan, sawah, kolam terpal, kolam air mancur
  • pakan alternatif alami ikan gurame, nila , mas, koi, lele, belut, patin dll
  • pakan alternatif ayam pedaging + petelur, bebek, entog, ayam adu
  • pakan alternatif / pengganti rumput utk sapi, kambing, kerbau, domba tanpa ngarit /kemarau
  • bahan baku pupuk hijau dan kompos alami utk tanaman pekarangan, sawah, kebun, lahan gambut
  • penstabil keasaman air / PH terutama kolam terpal, bak semen, toren cor tebar padat
  • masih banyak kegunaan lainnya
BUDIDAYA AZOLLA

Budidaya azolla dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu menumbuhkan azolla dari bibit muda dan dari spora.
1. Dengan Bibit Tanaman Muda
  • Carilah azolla yang tumbuh di sawah dan perairan lainnya.
  • Siapkan kolam, petakan sawah atau bak plastik, kemudian genangi air setinggi 5 – 7 cm.
  • Tambahkan pestisida Corbufuran misalnya furadan dengan takaran 0,2 – 0,3gr/m2 dan pupuk SP 36 dengan takaran 6,5 gr/m2.
  • Taburkan bibit azolla dengan takaran 50 – 70 gr/m2.
  • Biarkan selama 2 minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian air. Azolla akan tumbuh menutupi permukaan air, selanjutnya siap dipanen.
2. Dengan Spora
  • Siapkan bak plastik yang diisi tanah dengan ketinggian + 2 cm.
  • Genangi air hingga ketinggian 2 – 3 cm.
  • Taburkan spora azolla pada permukaan air dengan takaran 10 gr/m2.
  • Biarkan wadah agar terkena cahaya.
  • Spora selanjutnya akan berkecambah pada hari ke-10, dan setelah 1 bulan akan menutup permukaan area. Pada saat tersebut azolla masih kecil.
  • Pindahkan azolla pada bak yang lebih luas. Biarkan selama 2 minggu, maka akan diperoleh bibit azolla muda.
  • Selanjutnya dapat diperbanyak seperti halnya memperbanyak dengan menggunakan bibit tanaman muda. 

Selasa, 03 November 2015

Sukses Budidaya Ikan Gabus Hemat Tempat dan Biaya

BUDIDAYA IKAN GABUS
KOLAM TERPAL DENGAN TEKNOLOGI  HCS
(FERMENTASI PAKAN DENGAN SOC/SUPLEMENT ORGANIK CAIR)
Ikan gabus atau dalam bahasa jawa ”kutuk” memiliki manfaat yang luar biasa. Disamping untuk kebutuhan dunia kesehatan ikan gabus untuk konsumsipun permintaan tiap tahunnya makin tinggi. Namun hal ini tidak diimbangi dengan tersedianya ikan gabus dipasaran. Kebanyakan masih didapatkan dari tangkapan di sungai sungai dan empang. Itupun ketika musim kemarau sangat sulit didapatkan. Karena belum banyak yang mampu membudidayakannya dengan pola intensive.
Seiring dengan perkembangan teknologi maka budidaya ikan gabuspun bisa di kembangkan dengan pola intensive dan padat tebar. Usia panen pun lebih cepat dengan bobot yang maksimal. Harganya yang cukup tinggi menjadikan ikan ini sangat layak dibudidayakan. Musim tertentu harga mencapai Rp. 60.000 – 90.000.
 Ikan gabus memiliki daya tahan yang tinggi untuk tetap hidup di berbagai lokasi. Bahkan, di kolam air limbah sekalipun, ikan gabus dapat hidup dengan baik dan produktif karena kaya dengan makanan (plankton). Daya tahannya yang tinggi untuk tetap hidup dalam situasi inilah yang menjadi salah satu nilai lebih dan daya tarik dari ikan gabus. Namun, jika memelihara ikan gabus sesuai dengan sifat hidupnya, maka hasil budidaya yang diperoleh tentu akan lebih baik.
Penyeleksian benih perlu dilakukan sebelum memelihara ikan gabus, baik berdasarkan ukuran maupun kesehatan ikan. Ikan perlu diseleksi dari ukurannya agar kelak pemanenannya bisa dilakukan secara kompak dan serentak. Dengan demikian akan mudah memasarkannya.
Selain itu, penebaran ikan yang berukuran seragam bisa memperkecil resiko persaingan yang tidak sehat antar ikan. Ikan yang kecil tentu saja akan kalah bersaing dengan ikan yang besar. Akibatnya, pertumbuhan ikan yang kecil akan terhambat.
Benih ikan gabus yang akan ditebar haruslah benih yang sehat. Benih yang terserang penyakit harus dipisahkan dari benih lainnya yang sehat. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan penularan penyakit yang diderita oleh salah satu ikan.
PEMBESARAN
1.    PERSIAPAN KOLAM
Kolam ikan terpal pada umumnya dibuat dengan bentuk persegi panjang dengan ukuran yang beragam, tergantung berapa banyaknya ikan yang akan kita budidayakan di dalamnya. Pembuatan kolam terpal bisa dilakukan dengan cara menggali tanah maupun membuat kerangka di atas tanah. Biasanya kedalaman kolam dibuat sedalam sekitar satu meter. Untuk kolam terpal di atas tanah, maka kita perlu membuat kerangka berbentuk persegi panjang yang kokoh, dengan bahan-bahan seperti kayu, beton, ataupun besi. Sementara kolam di dalam tanah, maka kita cukup gali dengan ukuran yang diinginkan.
Setelah kerangka ataupun galian tanah kolam selesai dibuat, maka kita perlu menyiapkan terpal dengan ukuran yang cukup untuk menutupi kerangka maupun galian tanah yang telah kita buat. Terpal yang akan kita pakai tidak bisa langsung kita pasang dan digunakan untuk memelihara ikan, melainkan kita harus terlebih dahulu merendamnya dengan air selama tiga hari untuk mengilangkan sisa siza zat kimia yang menempel. Pemasangan terpal dilakukan dengan cara menata terpal di dalam kerangka atau galian yang telah disiapkan dengan rapi, kemudian mengikat bagian pinggir terpal dengan bahan-bahan yang diperlukan, seperti kawat bendrat, tali, maupun paku.
2.    PEMBUATAN BOKASI PLANKTON HCS (Plankton ALAMI)
Pembuatan Bokasi Plangton
Dua minggu sebelum bibit ditebar di kolam/terpal  buatkan BOKASI PLANGTON HCS  dengan SOC (Suplement Organik Cair).
Caranya  Siapkan bahan bahan :
1.    Kotoran Kambing
2.    Dedak/bekatul
3.    Limbah sayuran
4.    Gula putih
5.    SOC (Suplement Organik Cair)
Aduk semua bahan dan fermentasi selama sehari semalam/24 jam. Setelah 24 jam jadikan 5 sak untuk kolam ukuran 3x4 meter. Lubangi sak kecil kecil dan masukkan kedalam kolam dengan ketinggian air 30-40 cm. Biarkan selama 14 hari. Kondisi air akan berubah hijau penuh dengan plangkton untuk persiapan  pakan alami ikan selama 2-3 minggu tergantung ukuran bibit.
3.         PENEBARAN BIBIT
Bibit ditebar setelah proses pembuatan BOKASI PLANGTON HCS 14 hari. Tebar bibit pada pagi hari, caranya kantong bibit ikan dibuka, masukkan air kolam sedikit demi sedikit untuk proses adaptasi ikan. Biarkan 5-10 menit dan tebarkan bibit ikan gabus.
4.    PEMBESARAN
Kegiatan pembesaran (fattening) dilakukan untuk menghasilkan gabus ukuran konsumsi atau ukuran pasar. Untuk menghasilkan gabus ukuran 600-700 g/ekor, pemelihara membesarkan benih ukuran 10-15 cm atau berat 10-25 g/ekor (seukuran rokok), benih telah berumur diatas 20 hari. Benih yang digunakan harus sehat, berukuran seragam, dan responsive terhadap pemberian pakan. Kedalaman air untuk pembesaran 80-100 cm.
5.    PAKAN
Selama pemeliharaan ikan gabus diberi pakan berupa pellet buatan (Protein diatas 37%)  yang sudah difermentasi dengan SOC dan bahan bahan lainnya “Cara Pembuatan : Akan Dijelaskan Saat Pelatihan”.
6.    PANEN
Kunjungan dari DPRD Kab. Lamongan
Panen ikan gabus bisa dilakukan sesui dengan kebutuhan pasar dan juga bisa dilakukan pemanenan secara bertahap dalam satu kolam. tidak seperti pada ikan jenis lain yang penenya harus di lakukan secara serempak seperti ikan emas, patin dan ikan-ikan jenis lain. apabila tidak di panen secara serentak maka akan terjadi stres pada ikan yang berujung pada kematian. lain halnya dengan ikan jenis ikan gabus karena ikan ini memiliki daya tahan tubuh yang luar biasa di banding ikan yang lainya.
Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan air tawar. Ikan ini tergolong ikan air tawar non-ekonomis penting. Gabus mengandung protein dan albumin yang tinggi, yaitu 70% protein dan 21% albumun. Gabus mengandung asam amino yang lengkap serta mikronutrien zink, selenium, dan iron.
Keutungan budidaya ikan gabus :
Kunjungan DPRD Kab. Lamongan
1.    Mengandung protenin albumin yang tinggi sehingga sangat bermanfaat untuk dunia kesehatan. Dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
2.    Untuk konsumsi sehari hari karena ikan ini banyak mengandung vitamin lebih lebih untuk anak anak, ibu hamil dan pasca operasi.
3. Harga yang relatif mahal akan menjadi peluang bisnis baru, karena dengan teknologi HCS memudahkan peternak untuk membudidayakannya. Bahkan ibu rumah tangga bisa menjadikan bisnis sampingan.

Informasi lebih lanjut bisa menghubungi :
0821 4306 5992 / 085646220040
·        Membuka TRAINING CLASS.  

·        Menyediakan Paket Bibit dan Teknik Budidaya dengan Teknologi HCS.

Click untuk lihat Videonya: https://youtu.be/IED2wVVrdcg 

Selasa, 28 April 2015

HCS Lamongan : PADI ORGANIK Pola HCS




Langkah langkah aplikasi budidaya padi organik dengan pola HCS. Tanpa PUPUK KIMIA, 
PESTISIDA KIMIA DAN TANPA MATON

A. SELEKSI ATAU PEMILIHAN BENIH


Bukan hanya dalam urusan perjodohan saja perlu memperhitungkan benih atau bibit, seleksi atau pemilihan bibit untuk budidaya padi organik pun sangat penting kita lakukan. Bisa dikatakan bahwa keberhasilan budidaya padi (cara organik maupun biasa) sangat-sangat ditentukan awalnya oleh seleksi bibit unggul.

Berikut adalah salah satu cara seleksi bibit padi yang diperkenalkan oleh team HCS. Secara prinsip, pemilihan bibit dimulai dengan pemilihan benih secara cermat dan tepat, namun mudah. Apa saja dan bagaimana caranya ?

1). Benih padi sebaiknya dari benih padi varietas F1.

Harap anda jangan salah paham, ini bukan balap mobil Formula-1. Varietas F1 disini artinya kelompok tanaman padi yang terbentuk dari individu-individu generasi pertama, ada juga yang menyebut sebagai VUH atau Varietas Unggul Hibrida.

2). Memilih benih padi yang memiliki berat jenis tinggi.

Cara ini sudah sejak dulu dipakai oleh orang tua kita. Biasanya secara sederhana mereka memasukkan benih ke dalam air. Benih yang terapung adalah benih yang jelek, sedangkan yang tenggelam adalah beni yang terpilih.
Ada cara yang lebih baik lagi yaitu dengan menaikkan berat jenis air sehingga pemilihan benih dapat lebih selektif. Benih yang terpilih nantinya akan  memiliki berat jenis yang benar-benar tinggi dan bernas. Untuk menaikkan berat jenis air bisa dipakai garam Ammonium sulfat (ZA) atau yang lebih praktis memakai garam dapur saja yang gampang diperoleh dan murah. Berikut adalah urutan proses pemisahan benih memakai larutan garam :

  • Masukkan  air ke dalam ember sejumlah kurang lebih 8 liter
  • Masukkan satu butir telur ayam (mentah). Ini nantinya untuk mengukur jumlah garam yang harus dimasukkan
  • Masukkan garam dapur sedikit demi sedikit sambil diaduk agar larut. Hati-hati, telurnya jangan sampai pecah
  • Hentikan penambahan garam apabila telur sudah terapung.
  • Ambil telurnya dan kemudian masukkan benih padi yang akan diseleksi ke dalam larutan garam tadi
  • Aduk-aduk sebentar, kemudian diamkan
  • Setelah stabil dan tidak ada lagi kemungkinan benih yang terapung, baru lakukan pemisahan. Buang semua benih yang terapung
  • Benih yang tenggelam kemudian diambil dan dibersihkan dengan air biasa agar tidak mengandung garam lagi (cobain apakah masih asin atau tidak…hehe). Setelah bersih kemudian ditiriskan

3) Perendaman dengn PHEFOC dan SOT HCS

Bertujuan agar nantinya benih lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta dapat tumbuh dengan baik.
  • Buatlah larutan yang mengandung PHEFOC dengan dosis : 1 tutup botol PHEFOC dilarutkan ke dalam 5 liter air (1 : 5).  Jumlah larutan yang disiapkan sesuaikan saja dengan kebutuhan
  • Masukkan benih yang sudah ditiriskan tadi ke dalam larutan, dan biarkan selama 15 menit
  • Angkat benih dan tiriskan
  • Kemudian masukkan benih tersebut ke dalam air yang mengandung SOT. Dosis SOT adalah 1 : 1, artinya 1 tutup botol SOT dilarutkan dalam 1 liter air. Biarkan benih terendam selama 24 jam
  • Benih kemudian ditiriskan kembali. Setelah ditiriskan, peram benih (dihamparkan) di atas daun atau koran selama 24 jam. Hal ini bertujuan agar benih dapat tumbuh dengan sempurna dan seragam. Benih yang baik untuk disemai adalah ketika pada benih sudah terdapat bintik pada embrio namun belum tumbuh akar.  
  • Berdasarkan beberapa aplikasi lapangan, kebutuhan benih dengan pola organik HCS ini adalah 7-10 kg/Ha, bandingkan dengan cara konvensional yang biasanya butuh 15-20 kg/Ha

B. CARA PERSEMAIAN BENIH PADI ORGANIK POLA HCS

Berikut adalah prosedur persiapan dan pengolahan media untuk menyemaikan benih padi organik dengan pola HCS :

1) Mempersiapkan bedengan

Mulai mengolah lahan untuk persemaian dengan membuat bedengan. Bedengan tersebut kemudian disemprot larutan SOT memakai dosis : 4 – 8 tutup botol SOT dilarutkan dalam 15 liter air. Pastikan bahwa bedengan pada kondisi kering dan tidak tergenang air
2) Memagari atau menutup sekeliling bedengan dengan plastik atau anyaman bambu
3) Tebarkan benih secara merata dan biarkan selama 14 hari
4) Cabut benih dan ikat, kemudian masukkan ke dalam larutan SOT dalam bak atau genangan air yang sudah mengandung SOT, dan biarkan akarnya menyerap larutan SOT. Tujuannya adalah agar benih padi tidak mengalami stress dan pada saat mulai ditanam dapat langsung tumbuh hidup

C. PENGOLAHAN LAHAN UNTUK MENANAM PADI ORGANIK

  • Bila sawah bekas panen banyak terdapat jerami, jangan dibuang atau dibakar. Ratakan jerami tersebut dan bila perlu semprot dengan probiotik agar cepat hancur. Baru kemudian sawah kita olah.
  • Bajak/sambut sawah seperti yang biasa dilakukan, kemudian semprot dengan menggunakan PHEFOC dengan dosis : 8 tutup botol PHEFOC dilarutkan dalam 14 liter air. Kemudian genangi sawah dengan air selama 14 hari
  • Sebelum dibajak/digaru (untuk pengolahan tanah step terakhir) taburkan BOKASHI HCS secara merata ke seluruh permukaan sawah dengan aturan : 8 kwintal Bokashi HCS/Ha. Namun dosis sebaiknya menjadi 2 ton/Ha bila menggunakan Bokashi non-HCS

    Sehari sebelum penanaman benih, lahan sawah disiram dengan SOT (dosis 8 tutup SOT dalam 15 liter air).  Untuk memperlancar sirkulasi air, buatlah saluran air dengan jarak 3 meter di tepi kanan dan kiri dengan kedalaman 20-30 cm

D. PROSES PENANAMAN PADI ORGANIK POLA HCS

    Padi ditanam dengan cara akar semai dibenamkan ke dalam tanah sampai kedalaman 2-3 cm dengan posisi akar horizontal seperti huruf  ‘L’, hal ini bertujuan untuk memperbanyak peranakan, mempercepat pertumbuhan dan perkembangan akar.
    Sistem penanaman yang disarankan adalah dengan sistem Jajar Legowo dengan rumus :3 : 1 (25_25_25_40)cm ; 4 : 1 (25_25_25_25_40)cm ; 5 : 1 (25_25_25_25_25_40)cm. Sistem tanam seperti menjaga persaingan mendapatkan energi dari sinar matahari, oksigen dan nutrisi dari tanah.  


E. CARA PEMUPUKAN

    Pupuk utama yang digunakan adalah pupuk yang tersedia secara lokal, seperti kompos jerami, pupuk kandang, atau pupuk organik bokashi.
  • Untuk aplikasi 100% organikMenggunakan dosis 8 tutup botol SOT yang dilarutkan dalam 14 liter air. Penyemprotan pertama dilakukan ketika tanaman sudah berumur 5 hari sejak ditanam dan dilakukan setiap minggu sekali dengan kombinasi SOT + Microba Culture dan Phefoc + Pestidida culture.

  • Bagi petani yang belum berani meninggalkan pupuk kimia/anorganik.
    Penggunaan pupuk anorganik seperti Urea dan NPK dilakukan seperti biasa, namun untuk masa tanam pertama dikurangi 70 % (yang dipakai hanya 30 %) dari dosis standar pemakaian biasa.  Pada masa tanam ke-dua dikurangi 80 %. Masa tanam ke-tiga sampai masa tanam ke-enam dikurangi hingga 90 %. Biasanya pada masa tanam ke-tujuh jika kondisi tanah sudah normal, pemakaian pupuk anorganik sudah bisa ditinggalkan atau tidak dipakai lagi.

  Ket :
  • Waktu untuk penyemprotan dilakukan pada sore hari setelah pukul 16.00 WIB atau pagi hari sebelum pukul 08.00 WIB
  • Agar effektif, arahkan semprotan pada sisi bawah daun karena posisi stomata (mulut daun) berada pada sisi bawah daun
  • Microba Culture dan Pestusida Cultur (di ajari cara membuatnya waktu pelatihan di HCS)


F. SISTEM PENGATURAN AIR TANAMAN PADI ORGANIK

Menurut para ahli, padi bukanlah termasuk tanaman air, tetapi tanaman yang dapat bertahan hidup dalam kondisi tergenang air.  Agar padi dapat hidup dalam ekosistem basah, padi memerlukan energi yang cukup besar untuk membentuk kantung udara (namanya : jaringan aerenchym)

Berdasarkan hasil penelitian, perkembangan dan pertumbuhan akar padi akan terhambat dengan kondisi air tergenang.  Selama periode tersebut, sekitar 70 % akar tanaman mengalami degradasi dan kematian.  Perkembangan dan pertumbuhan padi paling baik adalah dalam kondisi tanah lembab selama fase vegetatif.

Pengaturan komposisi udara dalam tanah melalui pemberian air, lembab dan basah secara bergantian, akan meningkatkan keaneka-ragaman biota tanah yang berperan mendukung pertumbuhan dan perkembangan padi.  Kandungan air dalam tanah sebesar 30 % sudah cukup ideal untuk maksud tersebut, dan untuk mencapainya perlu pengaturan sebagai berikut :

  • Pada fase vegetatif, kondisi tanah sawah dipertahankan pada kondisi lembab
  • Menginjak umur 1-8 hari setelah tanam (hst), keadaan tanah sebaiknya lembab agar kandungan udara dalam tanah tetap baik.
  • Menjelang hari ke 9-10 setelah tanam, sawah digenangi air dengan ketinggian 2-3 cm
  • Umur 19-20 hst, pemberian air dilakukan untuk tetap mempertahankan kelembaban. Kemudian biarkan tanah sampai retak-retak (bukan retak karena terlalu kering-tanaman tetap segar) untuk merangsang pertumbuhan akar
  • Pada awal fase Pembungaan (Generatif), lakukan penggenangan air sekitar 1-2 cm hingga padi memasuki masa susu (sekitar 25 hari sebelum panen)
  • Lakukan pengeringan lahan hingga masa panen

G. PENGENDALIAN HAMA TANAMAN PADI ORGANIK POLA HCS

Untuk mengatasi kemungkinan terjadinya serangan hama padi, dapat digunakan  PHEFOC HCS sebagai Pengendali Hama Organik yang berfungsi sebagai Pestisida, Herbisida dan Fungisida. Aplikasi memakai PHEFOC sebaiknya dilakukan seminggu setelah penyemprotan SOT (Suplemen Organik Tanaman)

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan, produksi padi organik pada tahun pertama aplikasi, hasilnya sudah lebih besar dari biasa namun belum begitu besar. Namun seiring makin membaiknya kondisi dan struktur tanah dengan pengolahan pola organik ini, pada tahun-tahun berikutnya produksi bisa meningkat 40 – 100 %.  Salah satu faktor kenaikan tersebut karena adanya peningkatan pertumbuhan jumlah anakan bibit padi sekitar 30-90 anakan per rumpun dengan jumlah malai mencapai 40-60/rumpun.

Kamis, 09 April 2015

JUAL SOC HCS : SUKSES BETERNAK DENGAN SOC



Suplemen Organik Cair atau SOC HCS produk dari PT HCS, merupakan suplemen organik terbaik khusus untuk binatang ternak Anda. Dengan SOC, Anda dapat menekan pengeluaran selama produksi dan perawatan karena mampu mempercepat pertumbuhan ternak pedaging dan meningkatkan kesuburan ternak petelur.

Manfaat Penggunaan SOC HCS


  • Membantu mengurangi tingkat stres pada hewan dan menekan timbulnya penyakit pada ternak Anda.
  • Meningkatkan antibodi, sehingga hewan ternak tidak mudah sakit.
  • Mengurangi angka kematian hewan ternak
  • Memberikan efek merangsang nafsu makan pada hewan ternak.
  • Mempercepat pertumbuhan hewan ternak dan meningkatkan produksi daging,
  • Selain produksi daging, SOC juga baik untuk perkembangbiakan hewan ternak.
  • SOC membantu meningkatkan kesuburan pada hewan
  • Mempertinggi kualitas telur pada hewan unggas, maupun perkembangbiakan hewan ternak lain seperti kambing dan sapi.
  • Menghemat pakan segala jenis ternak
Cara Penggunaan SOC HCS
fermentasi basah


JENIS TERNAK
TAKARAN
TEKNIK APLIKASI
Unggas (ayam, itik)2,5 cc atau 1/4 tutup botol SOC + 15 liter air2 x sehari
Kambing5 cc atau 1/2 tutup botol SOC + 15 liter air2 x sehari
Sapi10 cc atau 1 tutup botol SOC + 16 liter air2 x sehari
Cara Fermentasi Jerami menggunakan SOC HCS


Bahan jerami sebagai media, terlebih dulu difermentasikan dengan 30 cc atau 5 tutup botol SOC yang sudah dilarutkan dengan 45 liter air (boleh ditambah 1 tutup botol agar hasil maksimal). Ditambah dengan bekatul untuk merapatkan jerami agar hasil fermentasi sempurna. Jerami sebanyak 150 kg yang sudah diperlakukan (disemprotkan) dengan larutan di atas, lalu ditutup rapat selama 24 jam.
fermentasi jerami

Dapatkan segera Suplemen Organik Cair (SOC) HCS untuk hewan ternak Anda hanya di Stockist HCS!! Dan dapatkan juga pelatihan gratisss! Berternak Tanpa ngarit, Angon dan bebas bau kotoran hanya dengan pola HCS.

Butuh SOC Hubungi :
082143065992/085646220040
siap kirim ke seluruh penjuru negeri


SOC untuk Ayam Petelur
SOC Untuk Kambing


SOC Untuk Bebek
SOC Untuk Sapi


SOC Untuk Ayam Jawa,Ikan dll




SOC Untuk Ikan Gabus





Pengiriman Jawa Timur  :
Kabupaten Bangkalan BangkalanKabupaten Banyuwangi BanyuwangiKabupaten Blitar KanigoroKabupaten Bojonegoro Bojonegoro Kabupaten Bondowoso BondowosoKabupaten Gresik GresikKabupaten Jember  JemberKabupaten Jombang JombangKabupaten Kediri KediriKabupaten Lamongan  LamonganKabupaten Lumajang LumajangKabupaten Madiun CarubanKabupaten Magetan MagetanKabupaten Malang KepanjenKabupaten Mojokerto MojokertoKabupaten Nganjuk NganjukKabupaten Ngawi   NgawiKabupaten Pacitan PacitanKabupaten PamekasanKabupaten pasuruanKabupaten Ponorogo Kabupaten Probolinggo Kabupaten Sampang Kabupaten Sidoarjo Kabupaten Situbondo Kabupaten Sumenep Kabupaten Trenggalek Kabupaten Tuban Kabupaten Tulungagung Kota BatuKota BlitarKota KediriKota MadiunKota MalangKota Mojokerto Kota Pasuruan Kota Probolinggo Kota Surabaya

Pengiriman JAWA BARAT :
Kabupaten Bandung Soreang, Kabupaten Bandung  Barat NgamprahKabupaten Bekasi CikarangKabupaten Bogor   CibinongKabupaten Ciamis CiamisKabupaten Cianjur CianjurKabupaten Cirebon SumberKabupaten Garut Tarogong KidulKabupaten Indramayu IndramayuKabupaten Karawang KarawangKabupaten Kuningan KuninganKabupaten Majalengka MajalengkaKabupaten Pangandaran ParigiKabupaten Purwakarta PurwakartaKabupaten Subang SubangKabupaten Sukabumi PelabuhanratuKabupaten Sumedang SumedangKabupaten Tasikmalaya SingaparnaKota BandungKota Banjar Kota BekasiKota BogorKota CimahiKota CirebonKota DepokKota SukabumiKota Tasikmalaya


Pengiriman JAWA TENGAH :

Kabupaten Banyumas, Kabupaten Batang Kabupaten Blora, Kabupaten Boyolali Kabupaten Brebes, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Demak, Kabupaten GroboganKabupaten JeparaKabupaten KaranganyarKabupaten KebumenKabupaten KendalKabupaten KlatenKabupaten KudusKabupaten MagelangKabupaten PatiKabupaten Pekalongan Kabupaten PemalangKabupaten PurbalinggaKabupaten PurworejoKabupaten RembangKabupaten SemarangKabupaten SragenKabupaten SukoharjoKabupaten TegalKabupaten Temanggung Kabupaten WonogiriKabupaten WonosoboKota MagelangKota Pekalongan Kota Salatiga Kota Semarang Kota SurakartaKota TegalKabupaten Banjarnegara kota purwokerto kota solo